About Us

Sumigita Jaya (SGJ) is a registered company providing business in supply and construction services nationwide in Indonesia. Founded in 1997, it continuously performs reliable services to many domestic and international clients. With its home base in Riau Province, Indonesia, SGJ participates in major infrastructure development in this province and specifically, has deep experiences of construction and maintenance in Oil and Gas Industry. Has it major in civil, earthwork and mechanical work type of construction, SGJ is currently expanding its businesses to other area in Java and Kalimantan. With the strength of qualified resources and management system, SGJ keeps continue improving its services quality and grows for higher level of services.

Tuesday 20 January 2009

Perusahaan Besar Minati Blok Migas di Indonesia Timur

Riau dikenal kaya sumber minyak, bahkan di lepas pantai sekalipun, seperti di wilayah Kabupaten Bengkalis ini. Akan tetapi, kini ditemukan ribuan sumur yang memerlukan perawatan dan perbaikan karena produktivitasnya terus menurun

Selasa, 20 Januari 2009 11:49 WIB

JAKARTA, SELASA — Perusahaan minyak dan gas (migas) berskala besar meminati blok-blok di wilayah Indonesia bagian timur yang diperkirakan memiliki cadangan cukup besar, tetapi mempunyai risiko yang tinggi pula.

Direktur Hulu Minyak dan Gas Bumi Ditjen Migas Departemen ESDM Edy Hermantoro di Jakarta, Selasa (20/1), mengatakan, perusahaan besar itu antara lain Shell, Total, Inpex, dan Hess. "Mereka banyak minati blok di Indonesia timur dalam tender yang ditawarkan melalui penawaran reguler dan kita buka Desember lalu," ujarnya.

Dalam tender blok putaran pertama 2009 tersebut ditawarkan 31 blok yang terdiri atas 15 blok melalui penawaran reguler dan 16 blok penawaran langsung.

Menurut dia, pada akhir Maret 2009 merupakan batas akhir pemasukan dokumen tender putaran pertama 2009. "Selanjutnya, akan dilakukan evaluasi dan diupayakan diumumkan pada pertengahan Juni 2009," katanya.

Perusahaan migas besar, lanjutnya, memiliki kemampuan keuangan dan pengalaman mengembangkan blok yang berada di wilayah sulit seperti laut dalam. "Perusahaan besar berani mengeluarkan dana hingga 50 juta dollar buat pengeboran satu sumur," katanya.

Ia mengatakan, pengembangan Tangguh di Papua telah mendorong perusahaan lain mengembangkan blok yang berada di sekitarnya dan juga wilayah sulit.

Edy menambahkan, perusahaan migas besar juga meminati blok penawaran langsung yang masih belum disentuh yang memiliki tantangan besar, tetapi cadangannya juga lebih besar. Sedang perusahaan nasional meminati blok di wilayah daratan yang ditawarkan dalam tender putaran pertama 2009.

Monday 19 January 2009

Blok Cepu Produksi 1.000 Barrel

http://www.kompas.com/data/photo/2008/02/01/085438p.JPG

Jumat, 16 Januari 2009 | 13:51 WIB

BLORA, JUMAT -  Sejak 10 Desember 2008 Blok Cepu beroperasi dan memproduksi minyak bumi 1.000 barrel per hari. Pada Maret 2009, operator Blok Cepu, Mobil Cepu Limited atau MCL, akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 20.000 barrel per hari. Sebagai langkah awal, MCL memproduksi minyak bumi di satu lokasi, Lapangan Banyurip, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jatim.

Minyak mentah itu akan diproduksi di kilang penampungan dan pengolahan minyak Mudi, Kecamatan Suko, Kabupaten Tuban, Jatim. Direktur Blora Patragas Hulu (BPH) Christian Prasetya, Jumat (16/1) di Blora, mengatakan kapasitas produksi awal memang masih kecil. Pasalnya, pipanisasi dari Lapangan Banyuputih menuju Kilang Penampungan dan Pengolahan Minyak Mudi belum jadi.

"Sementara ini, operator mengangkut minyak hasil produksi itu dengan truk tangki sembari menunggu jalur pipa itu selesai pada Februari atau Maret nanti," kata dia.

Dengan kondisi seperti itu, lanjut Christian, PT BPH diperkirakan akan mendapat pemasukan pada pertengahan 2009. Namun, besaran uang atas keikutsertaan dalam modal (participating interest) itu belum dihitung dan ditentukan.

Sumur minyak tua

Secara terpisah, Direktur PT Blora Patra Energi (BPE) Tedi Rindaryo mengemukakan PT BPE telah menginventarisasi jumlah sumur tua di Blora. Dari 608 sumur yang tersebar di enam kecamatan, baru 137 sumur yang ditemukan.

Selain itu, PT BPE menerapkan kebijakan investasi pengelolaan sumur minyak tua dengan sistem satu pintu. Koperasi unit desa (KUD) dan investor yang berminat harus berkoordinasi dengan PT BPE yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Blora.

"PT BPE akan mempermudah pemohon izin dengan mengajukan permohonan itu ke PT Pertamina atas dasar rekomendasi Pemkab Blora dan persetujuan Pemprov Jateng. Permohonan itu akan ditembuskan ke Departemen ESDM dan BP Migas," kata dia. Di samping itu, lanjut dia, PT BPE akan mengkaji dan mengawasi kesepakatan antara investor dengan BUMD atau KUD. Kesepakatan kerja sama itu meliputi upah tenaga kerja dan manajemen fee.


Alb. Hendriyo Widi Ismanto