Riau dikenal kaya sumber minyak, bahkan di lepas pantai sekalipun, seperti di wilayah Kabupaten Bengkalis ini. Akan tetapi, kini ditemukan ribuan sumur yang memerlukan perawatan dan perbaikan karena produktivitasnya terus menurun
Selasa, 20 Januari 2009 11:49 WIB
JAKARTA, SELASA — Perusahaan minyak dan gas (migas) berskala besar meminati blok-blok di wilayah Indonesia bagian timur yang diperkirakan memiliki cadangan cukup besar, tetapi mempunyai risiko yang tinggi pula.
Direktur Hulu Minyak dan Gas Bumi Ditjen Migas Departemen ESDM Edy Hermantoro di Jakarta, Selasa (20/1), mengatakan, perusahaan besar itu antara lain Shell, Total, Inpex, dan Hess. "Mereka banyak minati blok di Indonesia timur dalam tender yang ditawarkan melalui penawaran reguler dan kita buka Desember lalu," ujarnya.
Dalam tender blok putaran pertama 2009 tersebut ditawarkan 31 blok yang terdiri atas 15 blok melalui penawaran reguler dan 16 blok penawaran langsung.
Menurut dia, pada akhir Maret 2009 merupakan batas akhir pemasukan dokumen tender putaran pertama 2009. "Selanjutnya, akan dilakukan evaluasi dan diupayakan diumumkan pada pertengahan Juni 2009," katanya.
Perusahaan migas besar, lanjutnya, memiliki kemampuan keuangan dan pengalaman mengembangkan blok yang berada di wilayah sulit seperti laut dalam. "Perusahaan besar berani mengeluarkan dana hingga 50 juta dollar buat pengeboran satu sumur," katanya.
Ia mengatakan, pengembangan Tangguh di Papua telah mendorong perusahaan lain mengembangkan blok yang berada di sekitarnya dan juga wilayah sulit.
Edy menambahkan, perusahaan migas besar juga meminati blok penawaran langsung yang masih belum disentuh yang memiliki tantangan besar, tetapi cadangannya juga lebih besar. Sedang perusahaan nasional meminati blok di wilayah daratan yang ditawarkan dalam tender putaran pertama 2009.